Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Kemoterapi – Hallo sahabat kesehatan apa kabar sahabat kesehatan sahabat kesehatan semoga kalian selalu bahagia dan sehat. Pada artikel ini, kita membahas efek samping kemoterapi. Oh, kalau dengar kemoterapi, apa yang kamu pikirkan tentang pasien kanker? Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan yang harus diterima oleh pasien yang terdiagnosis kanker.
Kemoterapi adalah pemberian bahan kimia tertentu kepada penderita kanker untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Meskipun pengobatan ini efektif dalam mengobati kanker, seringkali menimbulkan efek samping. Salah satu efek samping yang paling umum dialami pasien kemoterapi adalah mual. Dokter biasanya mengurangi obat antimual berdasarkan gejala mual yang dialami pasien, namun terkadang obat antimual tersebut salah atau obat antimualnya tidak cukup kuat untuk beberapa pasien. Obat antimual yang dibuat dari bahan kimia/pabrik dapat menyebabkan efek samping seperti tekanan darah rendah dan sakit kepala. Mual jika tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada penderita. Kita juga tahu bahwa nutrisi pada pasien kanker sangat penting untuk menjaga kekebalan tubuh terhadap sel kanker, namun asupan nutrisi juga berkurang. Jika nutrisi tidak mencukupi, kondisi pasien dapat memburuk, jadwal kemoterapi dapat ditunda, atau pasien dapat memutuskan untuk menghentikan kemoterapi. Wah, kira-kira apa jadinya jika pengobatan dihentikan? Nah pada bagian kali ini kita akan membahas tentang pengobatan alami mual pada pasien kemoterapi.
Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Kemoterapi
Obat alami yang kita bicarakan di sini adalah jahe. Siapa yang tak kenal dengan komposisi dapur ini? Obat yang sering ditemukan di dapur kita ini ternyata kaya akan manfaat bagi kesehatan. Apalagi nih sobat, saat mengobati mual pada pasien kemoterapi. Jahe adalah salah satu akar yang paling umum di wilayah kami. Hal ini dikarenakan akarnya mempunyai bau yang menyengat dan rasa yang mudah dikenali. Jahe sudah tidak asing lagi dan sering dijadikan bahan pengobatan tradisional karena sejuta manfaatnya. Jahe juga telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil. Selain itu, jahe juga terbukti dapat mengatasi rasa mual pasca kemoterapi.
Radioterapi Kanker Payudara, Ketahui Prosedur & Saat Diperlukan
Dalam penelitian terhadap 576 pasien, jahe mampu mengurangi keparahan sirkulasi pada pasien kanker dewasa yang menerima kemoterapi. Hal ini juga berdasarkan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa hasilnya tidak berbeda secara signifikan. Mengandung senyawa jahe.
Ini bertindak sebagai agen antiemetik atau antimual. Senyawa dalam jahe menghambat sintesis serotonin yang menyebabkan motilitas lambung dan rasa mual, jadi guys setelah minum air jahe perut kamu akan terasa nyaman.
Jahe dapat diminum dalam bentuk ekstrak jahe, 0,5-1 g kapsul dua kali sehari, atau sebagai minuman dalam bentuk bubuk untuk membantu mengatasi mual selama kemoterapi. Sesuai anjuran, jahe bisa diminum 3 hari sebelum kemoterapi dan 3 hari setelah kemoterapi. Dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan tidak berhasil dengan baik. Jahe ini juga bisa dikonsumsi bersamaan dengan obat antimual yang diresepkan dokter.
Nah, ternyata akar tanaman ini mengandung senyawa penting yang bisa digunakan untuk mengatasi rasa mual saat kemoterapi, bukan? Teman sehat yang sedang menjalani kemoterapi bisa mencobanya, dan penelitian menunjukkan bahwa jahe tidak memiliki efek samping dan dapat digunakan dengan aman. Ingatlah untuk makan cukup agar tetap sehat, sehingga perawatan Anda berjalan sesuai rencana dan Anda mendapatkan hasil yang Anda harapkan.
Otak Kemo: Apa Itu Dan Berapa Lama Itu Berlangsung?
Ebrahimi SM, Yekta ZP, Nikbakht-Nasrabadi A, Hosseini M, Sedighi S, Surmaghi MHS. 2013. Evaluasi efek perbaikan jahe pada mual akibat kemoterapi: penundaan waktu. J Isfahan Med Sch.
Ryan JL, Heckler CE, Roscoe JA, Dakhil SR, Kirshner J, Flynn PJ, Hickok JT, Crass GR. 2012. Jahe (Zingiber officinale) mengurangi mual akut akibat kemoterapi: studi URCC CCOP terhadap 576 pasien. Dukungan pengobatan kanker. 20(7): 1479-1489. doi: 10.1007/s00520-011-1236-3. Salah satu efek samping kemoterapi yang banyak diketahui orang adalah rambut rontok. Tapi bukan hanya itu. Efek kemoterapi dijelaskan sebagai berikut.
Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan kanker yang banyak dipilih pasien. Namun, efektivitas kemoterapi bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Kemoterapi adalah pengobatan umum untuk pasien kanker. Obat dan pengobatan kemoterapi tergantung pada jenis kankernya.
Q & A
Obat kemoterapi bekerja dengan menargetkan sel kanker di dalam tubuh. Sel kanker tumbuh dan membelah dengan sangat cepat dan kuat. Ya, obat kemoterapi menargetkan pertumbuhan sel-sel tersebut.
Tubuh manusia terdiri dari beberapa jenis sel. Selain sel yang tumbuh tidak normal (sel kanker), ada juga sel yang sehat.
Sayangnya pengobatan kemoterapi tidak bisa membedakan antara kanker dan sel sehat. Jadi, selain membunuh sel kanker, kemoterapi juga merusak sel sehat.
Sel-sel sehat terkena berbagai serangan kemoterapi. Efek samping tersebut antara lain anemia, penurunan sistem kekebalan tubuh, mual, dan rambut rontok.
Ketahui Efek Samping Kemoterapi Pada Anak
Tidak ada rasa lelah, ngantuk dan mungkin kebingungan. Rasa lelah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kelelahan bisa datang secara tiba-tiba, namun terkadang istirahat tidak membantu. Anda mungkin masih merasa lelah selama beberapa minggu atau bulan setelah perawatan.
Nafsu makan biasanya berubah selama kemoterapi. Obat kemoterapi untuk sementara dapat mengubah rasa makanan.
Selain itu, obat kemoterapi juga dapat menyebabkan mual dan muntah, hal ini tidak terjadi pada semua orang. Jika mual menyerang Anda, mintalah obat kepada dokter Anda.
Mengenal Cara Kerja Kemoterapi Dalam Pengobatan Kanker
Mual biasanya terjadi beberapa jam setelah pengobatan. Perasaan ini bisa berlangsung selama beberapa jam dan disertai muntah. Terkadang mual berlanjut selama beberapa hari setelah pengobatan.
Dokter. Kemoterapi Astrid Vulan Kusumoastuti juga mempengaruhi kesuburan dan kesuburan pada pria dan wanita.
“Efek kemoterapi terhadap kesuburan dikaitkan dengan matinya sel-sel normal sebagai efek samping kemoterapi, termasuk sel telur seorang wanita. Ada beberapa obat yang mempengaruhi kondisi ini,” kata dr Astrid.
Kemoterapi dapat menurunkan kadar testosteron pada pria sehingga dapat mengganggu fungsi seksual seperti ereksi. Kemoterapi juga bisa mempengaruhi jumlah sperma, ujarnya.
Waspada Efek Kemoterapi Untuk Keluarga Pasien Kanker
Efek kemoterapi terhadap kemampuan Anda untuk hamil bergantung pada jenis dan dosis obat yang digunakan. Semakin tinggi dosis kemoterapi, semakin besar pula potensi efeknya terhadap kesuburan.
Banyak orang khawatir akan rambut rontok saat menjalani kemoterapi. Efek rambut rontok pada pria yang menjalani kemoterapi juga bisa berbeda-beda.
Beberapa orang mengalami kerontokan rambut pada putaran pertama kemoterapi, namun beberapa orang mengalami kerontokan rambut setelah menerima beberapa siklus kemoterapi.
Selain pada rambut kulit kepala, rambut rontok juga terjadi pada alis, bulu mata, bulu sayap, bulu kaki, bulu dada, dan bulu kemaluan.
Mengenal Chemoport Dan Alat Kemoterapi Kanker Lainnya
Dokter. Perawatan kemoterapi Astrid Hair Loss tidak hanya membunuh sel kanker, tetapi juga membunuh atau merusak sel-sel sehat di sekitarnya, seperti sel kulit dan sel rambut.
Biasanya, kulit Anda mungkin terasa panas, gatal, sensitif, atau sensitif sebelum dan sesudah kerontokan. Beberapa orang juga memperhatikan bahwa rambut mereka berbintik-bintik.
Saat rambut Anda pertama kali tumbuh, warna, tekstur, dan bentuknya mungkin berbeda. Namun, rambut biasanya kembali ke keadaan semula seiring berjalannya waktu.
, mengakui bahwa beberapa orang mengalami kesulitan berkonsentrasi, berkonsentrasi, dan mengingat setelah menjalani kemoterapi. Ini juga disebut dispepsia kognitif yang berhubungan dengan kanker.
Kemoterapi, Prosedur Pengobatan Pada Pasien Kanker
Obat kemoterapi dapat mempengaruhi pemikiran dan ingatan. Pertanyaan ini secara umum lebih baik sejauh ini. Namun, beberapa orang mengalami masalah ini selama bertahun-tahun.
Terkadang efek samping kemoterapi bisa menyebabkan anemia. Sel darah merah tubuh bertugas membawa oksigen ke paru-paru.
Gejala utama anemia adalah kelelahan dan kelemahan. Masalah kesehatan ini juga dapat menyebabkan sesak napas, jantung berdebar, pusing, sakit kepala, dan tangan/kaki dingin. Saat Anda menerima kemoterapi, dokter Anda biasanya akan memantau darah Anda.
Jika anemia didiagnosis, dokter Anda mungkin perlu memberi Anda suplemen zat besi. Dalam beberapa kasus, pasien menerima transfusi darah.
Mengetahui Proses Kemoterapi Untuk Pasien Kanker
Inilah yang terjadi pada tubuh Anda selama kemoterapi: Efek kemoterapi adalah hal yang normal dan membaik seiring berjalannya waktu. Banyak orang yang mengetahui bahwa kemoterapi merupakan salah satu metode pengobatan bagi pasien kanker. Berapa lama? Penjelasannya adalah sebagai berikut.
Pengobatan kanker melibatkan berbagai jenis pengobatan yang harus dijalani pasien. Kemoterapi adalah tindakan yang Anda lakukan untuk mengobati kanker dan mendapatkan hasil terbaik.
Kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan obat-obatan khusus untuk membunuh sel kanker, sel abnormal, serta sel yang tumbuh dan membelah dengan cepat.
Dengan cara ini, sel kanker tidak tumbuh dan menyebar ke organ lain. Hasilnya, gejala tumor ganas mereda, dan kualitas hidup penderita kanker berangsur membaik.
Mengapa Kanker Bisa Kambuh Kembali Setelah Kemoterapi?
Faktanya, waktu yang dibutuhkan setiap pasien kanker untuk menjalani kemoterapi mungkin tidak sama. Lamanya kemoterapi pada setiap pasien bergantung pada jenis, stadium, dan lokasi kanker.
Ada beberapa jenis kanker yang memerlukan enam siklus kemoterapi. Biasanya ada jeda antara setiap siklus kemoterapi ketika pasien tidak meminum obat.
Dengan begitu, di antara setiap siklus, dokter Anda dapat memantau kemajuan kesehatan Anda atau mengganti pengobatan kanker yang berbeda, seperti terapi radiasi.
Jenis dan durasi kemoterapi sebenarnya bergantung pada jenis kanker yang diderita pasien. Jenis dan durasi kemoterapi bervariasi tergantung jenis kankernya.
Cara Mencegah Dan Mengatasi Efek Samping Pasca Kemoterapi
Ingatlah untuk berkonsultasi dengan dokter Anda dan melakukan pemeriksaan rutin selama perawatan kemoterapi Anda. Jika Anda mengalami efek samping dan sangat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari, jangan diabaikan. Beritahu ahli onkologi Anda.
Mengalahkan orang jahat tidaklah mudah. Namun penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Jika Anda melakukannya dengan gembira dan penuh semangat, Anda akan merasa nyaman tidak peduli jenis kemoterapi apa yang Anda jalani.
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait kesehatan lainnya;
Apa yang harus dilakukan setelah inseminasi, apa yang harus dilakukan setelah infus whitening, apa yang harus dilakukan, setelah kemoterapi apa yang harus dilakukan, apa yang harus dilakukan setelah scaling gigi, apa yang harus dilakukan setelah melahirkan normal, apa yang harus dilakukan setelah cabut gigi, apa yang harus dilakukan sebelum kemoterapi, apa yang harus dilakukan setelah smoothing, apa yang harus dilakukan setelah melahirkan, apa yang harus dilakukan setelah operasi katarak, apa yang harus dilakukan setelah smoothing rambut